Sabtu, 09 November 2013

Masjid Shamakhi, Masjid Marmer Berarsitektur Terbaik di Kaukasus

MASJID JUMAT SAMAKHI, AZERBAIJAN


Masjid Jumat Samakhi, Azerbaijan


Kini Masjid Shamakhi merupakan contoh perpaduan kemegahan arsitektur Islam modern dan tradisional di Azerbaijan. Bahkan, masjid ini dianggap salah satu masjid yang dibangun pada era modern, dengan arsitektur terbaik dan terbesar di kawasan negara-negara Kaukasus.
Pemugaran total Proyek pemugaran Masjid Juma Shamakhi dilakukan secara besar-besaran di bawah arsitek Elvin Najafov. Bekerja sama dengan sebuah perusahaan marmer terbaik di Italia, Margraf, Najafov menjadikan Masjid Juma Skhamakhi contoh bangunan luar biasa dari masjid marmer berarsitektur terbaik di Kaukasus. Ia memperkuat masjid dengan fondasi beton sedalam 15 meter untuk menstabilkan bangunan.
Najafov menambahkan dua menara setinggi 36 meter dan empat kubah masjid pada bangunan Masjid Shamakhi yang baru. Ia juga memberi gaya dekorasi tradisional Islam dengan desain geometris dan ornamen flora di beberapa bagian dindingnya.
Najafov menyempurnakan penyelesaian kubah tengah masjid dengan bentuk simetris kerucutnya. Kubah besar berada di bagian tengah dan tiga kubah kecil lainnya berada di kanan kiri dan depan.
Arsitektur kubah yang ia tambahkan ini terkesan elegan dan lebih dinamis. Di bagian kubah besar merupakan ruang shalat utama masjid ini, dengan mihrab dan mimbar. Sedangkan, dua kubah kecil di kanan dan kiri merupakan bagian ruang shalat lain yang masing-masing terhubung secara terbuka.
Ketiga area ruang shalat ini merupakan satu dari beberapa desain yang ia pertahankan dari rancangan Jozef Plosko, arsitek pembangunan ulang keempat setelah masjid hancur akibat gempa pada 1860.
Selain mempertahankan struktur renovasi sebelumnya, Najafov juga berusaha menghidupkan kembali model Masjid Shamakhi ini seperti awal berdirinya pada Dinasti Umayyah I. Pilar dan menara masjid dibangun dengan mempertahankan struktur tradisional, namun ornamen dan fasad atau eksterior dimodifikasi sedemikian rupa.

Beberapa tambahan berupa fasilitas pendukung, seperti ruang administrasi, aula konferensi, perpustakaan, fasilitas wudhu, dan kamar mandi. Total setelah renovasi dan pembangunan kembali, Masjid Shamakhi dapat menampung lebih dari 1.500 jamaah secara keseluruhan.




untuk informasi lebih lanjut mengenai dan pemesanan kubah masjid anda bisa menghubungi kami di nomor. 0822 6430 8124 atau bisa lihat di website https://kubah-surya.com
 


Sabtu, 05 Oktober 2013

Masjid Kanas Banjarmasin, Kubahnya dari Tajau Berpucuk Nenas

Kubah Masjid Kanas Banjarmasin

tampak dalam ruang masjid kanas


Masjid unik ini tidak jarang dinamakan penduduk Banjarmasin sbg Masjid Kanas, padahal nama resminya yaitu Masjid Jami Tuhfaturroghibin. Dinamakan Masjid Kanaslantaran di pucuk kubah masjidnya ada replika buah nenas. Nenas dalam Bahasa Banjar dinamakan kanas.

Masjid ini, bagi mereka yg tidak tahu, kalau sekilas menonton dapat menyangka yang merupakan masjid yg baru dibangun di periode sesudah kemerdekaan Indonesia.Nyatanyasesudah ditelusuri, usianya telah teramat sepuhialah 89 thn bila dihitung dengan cara thn hijriyah & dibangun sebelum kemerdekaan.

Berdasarkan keterangan di suatu tulisan kaligrafi di tiang guru masjid ini, dijelaskan masjid ini dibangun kepada hri Ahad, 11 Muharram 1347 Hijriyah. Jikalau dikurangi dgn thn hijriyah kiniialah1436, sehingga akhirnya 89 thn

"Berarti setua itulah telah umur masjid ini. Seandainya keterangan pembangunannya dengan cara th masehi tak ada yg resmi, tapi menurut penuturan beberapa oranglanjut umur kami dahulu, pembangunannya tidak terpaut lama dgn Masjid Jami Banjarmasin yg ada dijalan Masjid Jami situ," beber Ketua 1 Tubuh Pengelola Masjid Tuhfaturroghibin, Samsuni Abdullah.

Kisah sejarahnya serta agak serupa bersama Masjid Jami Banjarmasin, ialah dulunya Masjid Kanas ini posisinya tak di ruang yg saat ini di Jalan Alalak Tengah No. 34 RT 15 RW 02, Kelurahan Alalak Tengah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kode pos 70126. Dahulu lokasinya di seberang sungai dari masjid ini, yakni di Tatah Masjid.

Dikarenakan masjidnya di pinggir sungai & tanahnya erosi, hasilnya diboyong ke ruang yg kini. Sama bersama Masjid Jami Banjarmasin yg masjid lamanya diboyong keruang yg baru kini
Dengan Cara bangunannya, Masjid Kanas ini nampak unik sebab sebenarnya masjid ini telah teramat lanjut usia tapi penampakan bangunannya modisTidak seperti masjid-masjid lanjut umur yang lain di Banjarmasin seperti Masjid Jami Banjarmasin atau Masjid Sultan Suriansyah yg tetap dipertahankan nuansa kunonya.
Tuturnya, masjid ini telah sekian banyak kali diperbaiki lantaran bahan awalnya berupa kayu ulin telah tidak sedikit yg lapuk. "Akhirnya diperbarui jadi lebih mutahir, bahannya ditukar semen. Seandainya laluwujud aslinya seperti Masjid Sultan Suriansyah yg kubahnya segitiga lancip & bertumpang-tumpang. Bidang masjid yg masihlahberbahan ulin cuma tiang guru & mimbarnya lantaran keadaannya masihlah bagus," katanya.
Keunikan masjid ini ada di kubah utamanya. Apabila di lihat sekilas, wujudnya sama saja dgn kubah-kubah masjid yang lain yg berbentuk setengah lingkaran & agak tinggi,tapi sesudah dikulik, bahan pembuatannya tidak seperti kubah masjid kepada rata rata yg berbahan seng atau aluminium. 
Kubah masjid ini nyatanya berbahan tajau dari pasir.

Daerah di lebih kurang masjid ini sejak lalu benar-benar dikenal yang merupakan pembuat tajau (guci) khas Banjar.Tidak heran kalau selanjutnya tajaunya serta turut dijadikan kubah masjid ini. 
Menurut sejarahnya, dahulu masjid ini berbahan kayu ulin & kubahnya tidak jarang goyang diterpa angin. "Soalnya kayu kan ringan. Hasilnyamasyarakat berinisiatif menggantinya bersama tajau yg berat," ujarnya.
Proses peletakan tajau juga sebagai kubahnya serta ada kisah menariknya. Konon, tajaunya dahulu dibuat oleh penduduk setempat bernama Haji Marwan. Dikala hendak mengangkatnya ke atap masjid, Haji Marwan cuma memakai sekian banyak bilah bambu yg beratnya tidak seimbang dgn berat tajaunya. Logikanya, bambunya pasti dapatpatah, tetapi terhadap kenyataan bambu itu malah kuat membantu tajau sampai hingga ke atap masjid.
"Kabarnya, Haji Marwan menggelar ritual kebiasaan Banjar, semacam selamatan bersama doa-doa husus sebelum mengangkat tajau itu bersama bambu," ceritanya. 
diluar itu, di pucuk kubah ini dikasih replika buah nenas atau kanas oleh penduduk. Ini bukan berarti tidak ada maksudnya. Dengan Cara filosofi orang Banjar, buah nenas mengandung makna yg sarat dgn petuah kehidupan.
Nenas atau kanas disimbolkan juga sebagai pembersih hati, jiwa & raga dari segala macam kotoran duniawi. Simbol ini diambil dari sifat nenas yg jikalau digosokkan ke besi berkarat serta, karatnya dapat luntur & besinya kinclong lagi.
"Ibaratnya, jika orang yg beribadah di masjid ini di inginkan bakal bersih jiwa raganya dari segala kotoran duniawi & nafsu-nafsu jahat," menurutnya.
Perihal ini sesuai juga dgn suatu kosakata Arab, adalah kanasa yg berarti membersihkan. Oleh maka dari itu, masjid ini lebih kondang bersama sebutan Masjid Kanas di bandingkan bersama nama resminya, ialah Masjid Jami Tuhfaturroghibin.
Soal nama Tuhfaturroghibin itu nyata-nyatanya diambil dari judul satu buah kitab fikih Islam klasik karangan ulama populer di Kalimantan Selatan, ialah Syekh Muhammad Arsyad Albanjari. Visitor masjid ini tidak cuma penduduk lebih kurangtetapi para turis dari luar Kalimantan Selatan serta ada. 
Mereka mengetahui masjid ini dari internet sbg salah satu masjid lanjut usia & unik di Banjarmasin. "Ada yg dari Samarinda, mahasiswa Kampus Gadjah Mada di Yogyakarta. Yg mahasiswa itu hingga naik ke kubahnya mengukur panjangnya, tuturnya utk bahan penelitian.

Ada serta yg dari jauh datang ke sini sengaja menggelar selamatan & menginginkan prosesnya melahirkan anaknya tidak tersendat & nyata-nyatanya dikabulkan Allah. Mereka kemari dikarenakan penasaran bersama keunikan kubah tajaunya yg berpucuk buah nenas, tetapi aku herannya kok masyarakat sini tidak ada yg seantusias itu. Mungkin Saja dikarenakan tiap hri dulu lalang di depan masjid ini & beribadah di sini, menjadi telah biasa saja," sebutnya.
Masjid ini terdiri dari satu lantai saja. Tiap hri senantiasa diramaikan oleh kegiatan ibadah penduduk setempat, baik yg harian seperti salat wajib ataupun yg mingguan seperti pengajian. 


Posisi masjid ini di tepi jalan. begitu mudah mengenalinya dikarenakan dari jauh telah kelihatan replika nenas di pucuk kubahnya. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Banjarmasin. Menuju kemari sanggup memanfaatkan transportasi darat & sungai.



untuk informasi lebih lanjut mengenai dan pemesanan kubah masjid anda bisa menghubungi kami di nomor. 0822 6430 8124 atau bisa lihat di website https://kubah-surya.com
 

Rabu, 18 September 2013

Jadi Muslim Penguasa Djenne Ubah Istana Jadi Masjid


Masjid Djinguereber di Timbuktu


Sebahagian orang telah mengenal bersama baik negeri Mali. Merupakannegeri yg terletak di kawasan Afrika bidang Barat. Di negeri ini, umat Islam tumbuh subur. Umat Islam di negeri ini lumayan cukup, kendati tidak segede negeri yang lain. Kendati begitupopulasi Muslim di negeri ini mempunyai keunikan. & lantaran keunikan itulah,tidak sedikit orang jadi kenal bersama negeri ini. 

Djenne, itu nama satu buah kota mungil di pusat Mali, Afrika Barat. Kota Djenne ialah kota tertua di negeri Sub-Sahara Afrika itu. Terletak di kawasan lahan banjir ygdilintasi dua sungai, ialah Niger & Bani. 

Bagi yg belum sempat bertandang ke kota berjarak 354 kilo meter di barat daya Timbuktu ini, benar-benar tidak mengira, jikalau di kota ini jumlah Muslim pass tidak sedikit& lantaran populasi Muslim itulah, mereka pula mendirikan masjid sbg ruang ibadah. 

Di sinilah letak keunikannya. Apabila ruang ibadah umat Islam ialah masjid, identik dgn bahan bangunan yg mewah, dulu ada kubah masjid, menara, & bermacam macam bahan-bahan mahal yang lainjangan sampai sempat mengharapkan mampu menemukan itu seluruh di masjid milik masyarakat Djenne ini. KenapaSebab masjid ini dibangundgn bahan basic lumpur, yg diambil dari dua buah sungai yg melewati Kota Djenne. 

Dengan Cara kasat mata, orang pasti tak dapat membayangkan bahwa bangunan persegi empat sebagaimana ‘penjara’ itu satu buah area ibadah. Dikarenakan benar-benartak ada yg dengan cara spesifik dari bangunan itu. Bahkan, kelihatan sekian banyak potong kayu yg menjulur ke luar bangunan, sama seperti permukiman beberapa orangEskimo. Lantaran itulah, bangunan tidak lazim yg disebut bersama Masjid Besar Djenne itu yang merupakan ruangan ibadah. 

Kenapa tidak lazim? Wujudnya tidak seperti masjid-masjid lain yg condong mengacu ke wujud masjid atau bangunan di Timur Tengah yg dibangun kepada musimkeemasan Islam. Masjid Gede Djenne justru terkesan polos & minim ornamen. Tetapi, justru karya ini menunjukkan bila sang arsitek paham benar gimana menghadirkan masjid dgn identitas lokal, rendah hati, tetapi tak mengurangi aura sakral & monumental dari suatu masjid besar

Dikarenakan keunikan inilah yg menjadikan bangunan Masjid Besar Djenne juga sebagai salah satu landmark yg terpenting & ternama dari Kota Djenne. Bahkan,dikarenakan ketaklaziman itu tadi, sehingga masjid ini dipercaya juga sebagai salah satu dari 10 masjid terunik didunia

Djenne, terkecuali dikenal sbg kota perdagangan, serta dikenal yang merupakan kota peziarah & pusat studi Islam. Masjid Gede itu sendiri dari awal dibangun sampaiwaktu ini mendominasi alun-alun pasar mutlak di kota tersebut. 

Menurut sebanyak literatur, warga Djenne mempunyai masjid mula-mula kali terhadap 1240, yg dibangun oleh Sultan Koi. Penguasa Djenne ini sesudah memeluk Islam lantas mengubah istananya jadi masjid. 

Amatsangat sedikit yg tahu & sukses melacak wujud juga penampakan masjid perdana itu. Tetapi Syekh Amadou, pemimpin Kota Djene di awal abad ke-19, mempunyai anggapan masjid itu terlampaui mewah & berlebihan. Syekh serta membangun masjid ke-2 kepada 1830, & memerintahkan merobohkan masjid perdanakala masjid ke-2rampung. Sementara Masjid Gede Djenne yg tidak lazim itu dibangun terhadap 1906. 

Disaat berada di bawah kendali Pemerintah Prancis, mereka menawari terhadap Pemerintah Mali, banyaknya pertolongan finansial & politik utk pembangunan masjid. Dari dari pertolongan itu, hasilnya proses pembangunan masjid dapat diselesaikan dalam tempo satu thn, tepatnya 1907.



untuk informasi lebih lanjut mengenai dan pemesanan kubah masjid anda bisa menghubungi kami di nomor. 0822 6430 8124 atau bisa lihat di website https://kubah-surya.com